Monday, November 24, 2008

I made it


Wah, ini dia, sketsa lagi, setelah sekian lama nggak buat sketsa, akhirnya ada moDel yang cocok buat di jadiin eksperimen hahaha,, maaf ya!!

gue ngambil gambar ini karena viewnya oke dan melatih lagi kemampuan gue buat gambar objek secara perspektif..

nih liat..

Friday, October 17, 2008

Science + art + business = WOOW GREAATT!!


Saya tidak henti - hentinya berpikir, kenapa sebagian besar orang Indonesia berpikir bahwa orang yang berkutat di bidang sains hanya cocok mengabdikan diri pada sains??

Kenapa ini dianggap lumrah?
Anggapan ini salah!
Tapi kenapa lumrah?

Ya, karena sebagian besar orang yang dibesarkan dari dunia sains ( maksudnya yang kuliah di jurusan sains ) dan bekerja di bidang yang bukan sains, mereka enggan untuk berkata bahwa mereka dari jurusan sains, rata - rata mereka berkata " haha,, ga penting, yang penting saya sudah berkarir "

astagaaaaa!!! kenapa berkhianat pada apa yang membesarkan kalian??

Hanya para guru - guru mulia kah yang mengakui bahwa mereka dibesarkan dari fakultas sains??

Payah, kita rupanya tidak punya apresiasi terhadap sains!!!
GOKIL!!

Begini, tanpa maksud menggurui,

Mari kita langsung mengambil contoh, kita lakukan pendekatan induktif.

Jepang, dengan segala kekurangannya, mampu menjelma menjadi salah satu raksasa Asia dan dunia, bahkan pasca 1945!! Mereka mampu bangkit karena apa?

Jawabannya: Sains dan teknologi yang di kombinasikan dengan kultur yang kuat.

China, dengan segala kekurangannya, di bawah rezim komunis yang menekan kebebasan, mampu menjelma menjadi salah satu pusat perkembangan sains dunia. Bahkan di suatu diskusi sambil jalan saya bersama seorang profesor dari Sun Yat Sen University, bernama Prof. Zhibing Li, (ketika saya menemani beliau makan siang sebelum simposium fisika " Few body Problem " se- Asia Pasific ), dia berkata, " Kami di China juga mengalami kesulitan dalam pengukuran material yang kami uji, namun kami beruntung mempunyai pemerintah yang memiliki apresiasi untuk kami."

- Foto Prof Li, yang dilingkari biru -


Lalu bagaimana dengan Australia?
Bagaimana Singapore?
Bagaimana Taiwan?
Kenapa mereka begitu jauuuuhhhhhhh di atas kita?

Faktor ras?

Tentu bukan.

Tapi satu kata yang sangat menentukan, yaitu : APRESIASI


Seandainya kita, orang - orang Indonesia bisa lebih apresiatif terhadap teknologi, seperti kita apresiatif terhadap film,musik,dan industri hiburan lain yang menjamur di sini, maka jalan menuju negara yang gemilang adalah suatu hal yang logis.

Kenapa di sini saya menggabungkan

SAINS + SENI + BISNIS = WOOOW HEBAAT

Karena, kombinasi dari ketiganya akan membawa pada kesuksesan yang lebih logis. Bukan hanya mimpi!!

Jadi melalui blog ini, mudah - mudahan saya bisa menyuarakan dengan lantang betapa apresiasi terhadap tiga hal ini sangat penting, dan bagaimna ketiganya berhubungan begitu eratnya dengan kehidupan kita. Dimana pun kita berada, di belahan dunia mana pun kita berada!!

Semoga negara ini bisa keluar dari jerat kebusukan kapitalisme yang menginjak - injak harga diri bangsa, dan semoga kita bisa lebih banyak mengapresiasi hal - hal yang seharusnya kita hargai sejak dulu...